Hermes Optimis di 2010



TAHUN 2009 memang merupakan tahun berat bagi banyak pelaku mode, terutama mereka yang bergerak di sektor luxury product.Hermes, label mode kenamaan asal Prancis, juga tidak kebal terhadap resesi.

Selama 2009, saat pasar produk mewah terpukul keras akibat krisis global, Hermes pun mengalami penurunan angka penjualan. Namun awal 2010, awan mendung krisis mulai tersibak bersamaan dengan peningkatan penjualan.

Dalam laporan keuangan yang diumumkannya baru-baru ini, Hermes menyebutkan secara keseluruhan terdapat peningkatan penjualan hingga 8,6 persen, yang didorong momen Natal serta liburan akhir tahun. Hermes pun kian melangkah optimistis dengan mulai membaiknya iklim ekonomi awal 2010. Hal itu dibuktikan dengan adanya peningkatan penjualan pada kuartal keempat 2009 yang mencapai angka 587,3 juta euro dari 540,9 juta euro di periode yang sama tahun sebelumnya.

Kabar gembira itu pun mendorong Hermes untuk membuka 12 toko baru di 2010, menambah 14 toko yang dibukanya tahun lalu. Kebalikan dengan Hermes yang tengah menikmati peningkatan penjualan. Perusahaan induknya, Louis Vuitton Moet Hennessy (LVMH), justru mengumumkan adanya penurunan keuntungan sebanyak 13 persen.

“Terjadi penurunan keuntungan dari grup secara keseluruhan dalam laporan keuangan pada Januari,” ujar Chairman & CEO LVMH Bernard Arnault.

“Tapi kami optimistis keadaan akan membaik untuk periode mendatang, terbukti dari peningkatan penjualan di beberapa label, salah satunya Hermes,” sambung Arnault.(okezone.com)

0 komentar: