Fesyen for Twitter.Com & Facebook.Com



FESYEN kini tak sebatas pertunjukkan di atas runway ataupun foto-foto di koran dan majalah. Facebook dan Twitter menjadi jembatan baru yang membuat fesyen lebih dekat bagi para penikmatnya.

Kini tak perlu lagi menunggu bulan berganti untuk mendapatkan berita terkini mengenai label kesayangan atau mencari koleksi terbaru desainer favorit. Cukup membuka situs jejaring sosial seperti Facebook atau situs mikroblogging Twitter untuk mendapatkan semua info teranyar. Facebook dan Twitter adalah dua situs yang kerap digunakan desainer, label, dan rumah mode untuk berbagi informasi.

Sebut saja Diane von Furstenberg. Desainer yang menjabat sebagai President Council of Fashion Designers of America (CFDA) itu rajin bersosialisasi dengan para penggemarnya melalui fan page di Facebook. Tidak hanya itu, Von Furstenberg juga menggunakan Facebook sebagai
public relation-nya, dimana dia bisa berpromosi, berbagi foto koleksi, bahkan meminta pendapat langsung dari para penggemar sekaligus konsumennya untuk koleksi terbarunya yang akan atau baru dirilis.

Lain lagi dengan Christopher Bailey, melalui akun @Burberry di Twitter, yang memiliki
follower hingga 11.574 orang, direktur kreatif Burberry itu berbagi semua informasi dan berkomunikasi langsung dengan para penggemanya. Tidak hanya itu, Bailey juga menghadirkan link fashion show-nya di London, Milan, serta video behind the scenepemotretan kampanye iklan musim semi dan musim panas Burberry di Twitter, yang membuat para penggemarnya serasa menyaksikan pertunjukkan langsung dari front row. Berita terbaru Burberry yang di-share oleh Bailey? Pembukaan flagship storeBurberry di Calle Larga XXII Marzo, Venesia, Italia.

Bukan hanya label, majalah dan situs mode pun ikut meramaikan Twitter dan membuat informasi terbaru dunia mode semakin mudah didapatkan. Womens Wear Daily misalnya. Situs mode tersebut memiliki lebih dari satu juta
follower dan dianggap sebagai leading news source bagi para pelaku fashion. Berita-berita kilas yang di-sharedalam 140 karakter itu tidak hanya sebatas informasi mengenai fashion showmelainkan juga para pelakunya, baik itu desainer, model, bahkan stylist. Berita terbaru yang di-share oleh WWD melalui akun @womensweardaily adalah mengenai hobi baru model Chanel Iman sebagai DJ serta kampanye iklan Calvin Klein yang menggunakan efek 3-D.

Pelaku mode Indonesia pun tak ketinggalan mempergunakan Facebook dan Twitter sebagai ajang promosi dan sharing informasi. Mardiana Ika, yang bisnisnya berbasis di Hong Kong, masih bisa merangkul konsumennya di Indonesia melalui Facebook. Hal itu terbukti dari banyaknya ucapan semoga sukses yang diterima Ika saat hendak melangsungkan
fashion show bertema “Global Sphere” yang mengambil inspirasi dari isu pemanasan global di Copenhagen Summit, di Hong Kong Fashion Week, beberapa waktu lalu. Ika pun menyempatkan membalas setiap ucapan selamat yang mampir ke-wall Facebooknya.

“Bagi saya, Facebook adalah sarana berkomunikasi dengan teman, kolega, penggemar, semua yang tidak bisa saya temui setiap hari. Dengan Facebook jangkauan tangan kita pun menjadi panjang dan informasi mengenai koleksi saya bisa langsung tersampaikan,” ujar Ika.

Selain Ika, Lenny Agustin juga ikut menjadikan Facebook sebagai sarana promosinya. Lenny bahkan mengumumkan bahwa dirinya akan membuka butik baru untuk lini sekundernya Lennor di Plaza Indonesia pada hari Jumat (12/2) yang langsung mendapat 41 komentar. Beberapa di antaranya menanyakan kapan Lennor akan hadir di luar Jakarta, yang dibalas Lenny dengan rencana pembukaan Lennor di beberapa kota seperti Bali, Subaya, dan Makassar.

Untuk pertanyaan mengenai kapan butik Lennor hadir di Solo, Lenny menulis, “Belum ada rencana buka di sana, tahun ini buka di Bali, Surabaya, dan mungkin Makassar. Karena di Solo sudah banyak yang jual baju batik kan?”

Facebook dan Twitter telah merangsek ke banyak bidang, bukan hanya sekadar pertemanan tapi kekuatan jejaring sosial yang terkandung di dalam kedua situs tersebut telah menimbulkan berbagai perubahan di berbagai bidang, termasuk pemasaran dan sosialisasi.

Keduanya bahkan menjadi fenomena tersendiri di dunia mode, terutama berkat kemudahannya dalam meng-update status setiap saat. Bayangkan saja “kicauan” Twitter lewat tweet-tweet para user-nya bisa berlipat ganda menjadi jutaan melalui aplikasi retweet. Sementara Facebook memungkinkan interaksi yang lebih aktif antara pemilik akun dan lingkaran temannya.

Bayangkan saja pengaruh
WWD yang bisa langsung mengirimkan informasi mengenai pembukaan butik Chanel di Shanghai ke tangan satu juta follower-nya. Saat toko di buka, ratusan ribu konsumen sudah bersiap menyerbu. Dan melalui hal itu, Twitter terbukti menjadi sarana promosi ampuh bagi Chanel.

Kekuatan Twitter tidak hanya berlaku di dunia
fashion tapi juga sosial, seperti saattimeline Twitter penuh dengan hashtag koin peduli prita ataupun koin cinta bilqis, lebih cepat daripada corong berita manapun, koin-koin sejumlah ratusan juta terkumpul karena berita di Twitter langsung direspons masyarakat dan menjadikan para user-nya sebagai media untuk terciptanya citizen journalism di segala bidang, termasuk fashion.(okezone.com)

0 komentar: