Masalah lingkungan sudah menjadi masalah seluruh umat manusia di seluruh dunia. Di dunia fashion, gaung eco fashion sudah terdengar di mana – mana. Namun sebagaimana namanya, eco fashion hanyalah proses mendaur ulang produk fashion, dan sekedar mendaur ulang saja tidaklah cukup. Dibutuhkan solusi yang menyeluruh karena kita tidak mungkin tidak membeli produk baru. Karenanya ada yang disebut organic fashion. Saya yakin baik member maupun reader reguler Fasity, pasti sudah sangat aware dengan eco atau organic fashion. Kita sudah cukup sering membahasnya dengan cukup intens dan mendalam. Mulai dari apa itu eco dan organic fashion, sampai dengan bagaimana tindakan yg bisa kita lakukan secara bertahap untuk mewujudkan eco dan organic fashion tersebut. Beberapa waktu yg lalu, saat sedang mengunjungi pameran UKM, saya cukup kagum, melihat bahwa pengrajin kita di Klaten sudah berhasil membuat kain organic untuk batik, yg terbuat dari serat jati. Bahkan dikatakan mereka sedang mencoba untuk membuat dari serat buah – buahan. Dan bukan hanya sampai di situ, mereka juga bahkan menggunakan bahan – bahan alami seperti kunyit, pandan, kelopak bunga, dll sebagai pewarna alami. Sungguh hebat! Batik yang dihasilkan, warnanya sangatlah khas. Tidak terlalu terang tapi juga tidak terlalu pudar. Warna – warnanya cenderung membumi dan teduh. Terlihat unik dan berbeda dibanding batik lainnya. Sebagian orang mungkin akan melihatnya sebagai warna butek atau belel, seperti warna – warna di t-shirt OP, tapi bagi saya, warna – warna tersebut justru khas sekali dan jarang bisa kita dapatkan dari warna batik lainnya. Ini tentu sangat menggembirakan, karena kalau jati bisa diolah sedemikian rupa, tentu kita bisa mencoba dengan berbagai jenis serat lainnya. Selain itu, biasanya saat berbicara tentang organic fashion, yg pertama muncul di kepala adalah masalah harga. Biasanya harganya cukup tinggi dibanding produk sejenis yg non organic. Tapi batik – batik itu, harganya hanya Rp 200.000 ke atas per m nya. Coba bayangkan! Namun tentu semua ini tetap harus diperhatikan agar sejalan dengan tujuan dari organic fashion itu sendiri. Bagaimanapun jati termasuk jenis pohon yang cukup lama tumbuhnya, karenanya apabila dilakukan penebangan asal – asalan demi mendapatkan serat organic, tentu akan menyalahi tujuan awal tadi. Karenanya yg paling ideal adalah tetap dilakukan pengawasan dan mencoba dengan berbagai serat tumbuhan lain yang masa pertumbuhannya lebih cepat, misalnya bamboo. Namun apapun itu, ini adalah sebuah langkah dan keberhasilan yg patut didukung. Saat saya berbicara dengan penjaga booth nya, dia langsung antusias saat mengetahui bahwa salah satu profesi saya adalah desainer. Padahal saya justru terkagum – kagum pada mereka, karena mereka yg tidak memiliki latar belakang desain, justru memiliki kemampuan untuk mengeksplorasi dan menghasilkan bentuk baru dari materi dasar, yang seharusnya menjadi salah satu pekerjaan rumah para desainer seperti saya. Ini membuat saya semakin yakin bahwa kita memang harus bekerja sama dan saling mendukung, dari berbagai sisi, hulu ke hilir. Baik dari segi industri seperti desain fashion, kriya, pabrik tekstil, pengerajin, home industry, dll. Semua harus saling membantu dan maju bersama – sama. Demi dunia dan dunia fashion yg lebih baik. (smb:fasity.com)
Woooow.. Batik Organik
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diseño e iconos por N.Design Studio | A Blogger por Blog and Web
0 komentar:
Posting Komentar