Sering mendengar keluhan semacam ini atau justru mengalaminya? Jangan tunda lagi, segera berkonsultasi ke dokter. Menurut dokter kulit dan kelamin, dr Shinta Damayanti SpKK, pada dasarnya jenis kulit kepala ada 3, yaitu normal, kering, dan berminyak. “Kondisi tersebut tak bisa dilihat dengan mata telanjang, tapi diperlukan alat sensor rambut yang didesain untuk menganalisis jenis kulit kepala secara lebih akurat,” sebutnya. Ia juga mengatakan kulit kepala yang tidak terawat bisa menimbulkan ketombe.
Umumnya, menurut Shinta, yang paling banyak bermasalah tentu saja jenis kulit kepala berminyak. Kondisi kulit kepala yang berminyak merupakan lahan berkembang biaknya jamur Pityrosporum ovale yang menyebabkan ketombe. Adapun kulit kepala yang kering bisa membuat kulit kepala terkelupas sehingga muncul serpihan-serpihan putih menyerupai ketombe.
Mengenai kondisi kulit kepala yang sensitif, banyak orang terkecoh. Sebenarnya, kondisi itu dipicu perawatan yang salah sehingga timbul iritasi yang menyebabkan kulit kepala menjadi sensitif, bukan karena kondisi alamiah kulit kepala.
Namun, Shinta mengatakan, tekstur rambut tidak ikut berpengaruh. Misalnya rambut ikal atau keriting. Sementara, untuk jenis rambut dapat dibagi menjadi empat, yaitu normal, kering, berminyak, dan jenis rambut rusak akibat proses kimia (bleaching, pewarnaan, pengeritingan, pelurusan). Rambut bercabang, rontok, kusam, dan mudah patah bukan termasuk jenis rambut, melainkan efek dari perawatan rambut yang salah.
Sementaraitu, Yuliana Yu, cosmetologist dari House of Skinovation, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta Pusat mengatakan selain empat jenis tersebut, ada jenis kulit kepala kombinasi. Ini merupakan masalah yang paling sering ditemui dan susah untuk diatasi. Namun, kasus setiap orang adalah unik. Ada wanita yang jenis kulit kepalanya berminyak, tapi sekaligus terdapat serpihan yang menyerupai ketombe yang umumnya disebabkan terlalu sering atau justru terlalu jarang keramas.
Banyak orang menganggap perawatan dasar, seperti keramas, itu sepele. Padahal banyak hal yang perlu diperhatikan, seperti bila jenis kulit kepala normal, frekuensikeramas jangan terlalu sering. Cukup seminggu 2 kali. Kecuali jika melakukan aktivitas yang mengeluarkan banyak keringat atau kegiatan di luar ruangan yang rentan polusi.
Lalu, bila kulit kepala berketombe, pilih sampo yang mengandung salah satu dari bahan aktif untuk membasmi ketombe, seperti zinc phyrithione, selenium sulfide, ketoconazole, tea-tree oil, maupun sulfur. Bahan aktif tersebut cenderung membuat kulit kepala kering. Karena itu, jika ketombe sudah hilang, kembali gunakan sampo yang sesuai dengan kulit kepala (normal atau kering) sebagai pengganti sampo antiketombe. “Sebaiknya, jangan gunakan conditioner terlebih dahulu,” saran Shinta.
Bila kulit kepala kering, sampo dan conditioner harus terpisah. Mencuci rambut sebaiknya dilakukan 2- 3 kali seminggu. Conditioner juga wajib diaplikasikan. Sebagai catatan, untuk tekstur rambut lurus dan tipis, gunakan conditioner yang mudah dibilas. Perhatikan komposisi bahan. Hindari yang mengandung lanolin, minyak tumbuh-tumbuhan, cocoa butter, mineral oil, maupun petrolatum karena susah dibilas sehingga membuat rambut terlihat lepek. Untuk tekstur rambut ikal, keriting, atau kasar, boleh menggunakan conditioner lebih banyak.
Jika kulit kepala berminyak, boleh keramas setiap hari. Pijatan boleh dilakukan, tetapi jangan terlalu lama dan keras karena dapat menstimulasi kelenjar minyak. Adapun yang perlu diperhatikan adalah zat pembersih aktif yang terkandung di dalamnya, jangan terlalu keras karena bisa timbul iritasi. Pilih yang lembut untuk pemakaian sehari-hari.
Selanjutnya, bila kulit kepala berminyak, tapi ujung rambut kering, boleh dicuci setiap hari tapi tidak disarankan menggunakan sampo 2 in 1. Gunakan saja sampo untuk rambut normal. Ketika keramas, fokuskan pada bagian kulit kepala. Aplikasikanconditioner untuk rambut kering hanya di bagian ujung rambut (jangan sampai ke akar) dan diamkan beberapa saat. Makin lama makin baik agar terserap sempurna ke dalam kutikula rambut.
Selain itu, Yuliana mengatakan, yang tidak kalah penting adalah jangan menggaruk kulit kepala dengan kuku jari saat keramas. Gunakan bagian ujung jari yang tumpul dan datar untuk proses eksfoliasi. Satu hal lagi, perhatikan kadar pH yang terkandung dalam sampo. pH yang bersifat basa biasanya lebih efektif membersihkan rambut dibandingkan dengan pH yang bersifat asam. pH yang seimbang berkisar antara 5 hingga 6,8. Namun, pada beberapa kasus, seperti rambut berminyak, terkadang dibutuhkan pH asam lebih tinggi.(sumber okezone[dot]com).
Sayangilah Kulit Kepala Anda
RAMBUT susah diatur, bagian atas lepek, tapi anehnya bagian bawah kering dan kusam. Pakai sampo untuk rambut berminyak, ujungnya makin kering. Pakai sampo biasa, tetap lepek.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Diseño e iconos por N.Design Studio | A Blogger por Blog and Web
0 komentar:
Posting Komentar